Tanaman ini bisa dibilang langka karena hanya dapat dijumpai di dataran tinggi. Meski begitu, getah batangnya mudah ditemui di toko jamu. Getah inggu yang diseduh dengan air bisa menyembuhkan sakit lever, sedangkan daunnya untuk mengobati histeris.
Sesuai dengan jenisnya yang merupakan tanaman perdu, inggu atau dalam bahasa Latin disebut Ruta angustafiola L, Pers, tidak tumbuh terlalu tinggi. Tumbuh di daerah sejuk, tinggi pohon inggu hanya berkisar 30 hingga 150 cm.
Getah Batang
Efek farmakologis didapat dari penggunaan daun serta batang dan getahnya yang sering dipakai sebagai jamu. Getah batang inggu banyak dijual oleh pedagang jamu di pasar.
Selain bentuk tanamannya yang sedang dan daunnya yang kecil, inggu bisa dikenali dari baunya yang menyengat. Terlebih lagi jika daunnya diremas. Rasanya pahit dan pedas.
Meskipun begitu, inggu punya banyak khasiat. Getah inggu yang dicampur dengan kunyit yang bisa digunakan untuk mengatasi gatal. Karena itu, inggu sering digunakan untuk membunuh tungau dan menstimulasi kulit.
Ramuan inggu juga bisa digunakan untuk mengobati orang yang mengalami histeria. Caranya dengan menempelkan ramuan daun inggu pada pergelangan tangan dan pelipis penderita.
Hal yang sama juga dapat dilakukan bagi penderita demam. Terlebih lagi demam yang bisa mengakibatkan kejang pada anak. Sebab, inggu dikenal memiliki sifat antikejang.
Khasiat lain inggu adalah sebagai penawar bisa, pembius, anti peradangan, pereda nyeri dan panas, diuretik dan merangsang nafsu makan. Diyakini pula inggu bersifat antiafrodisiak dan dapat memperlambat denyut jantung.
Literatur lain menyebutkan, di Malaysia, getah inggu digunakan sebagai obat tetes telinga. Bagi masyarakat Jawa, daun inggu dipakai sebagai bahan campuran obat batuk.
Namun secara tradisonal, inggu kerap digunakan sebagai rempah-rempah. Meski begitu, bila dipakai berlebihan inggu akan sangat berbahaya. Sebab, potensial menimbulkan toksik atau racun.
Misalnya saja, penggunaan ramuan inggu secara internal dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan perdarahan dan keguguran pada wanita hamil. Karena itu, perempuan hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi ramuan ini. Sebab, efek meluruhkan tersebut bisa menimbulkan terjadinya keguguran.
Penggunaan secara berlebihan juga dapat mengakibatkan kejadian muntah, sakit maag, pembengkakan di lidah, kedinginan, bahkan kematian. Namun, sejauh ini belum pernah dilaporkan terjadinya kematian akibat minum ramuan inggu.
Beberapa contoh ramuan
Beberapa contoh ramuan yang dibuat oleh Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat dari Taman Sringanis, Bogor, bisa dicoba untuk penyakit-penyakit berikut ini:
Hepatitis
Getah batang inggu yang sudah kering sebesar biji kedelai dimasukkan ke dalam segelas air panas. Tunggu hingga larut. Setelah itu siap diminum.
Stuip/kejang pada anak
Daun Inggu segenggam ditumbuk bersama dengan parutan 1-2 butir bawang merah. Setelah tertumbuk rata, tempelkan di ubun-ubun anak. Untuk anak yang pingsan, ciumkan daun inggu di hidungnya.
Demam pada anak
Daun inggu 3-5 helai, diremas bersama dengan bunga seruni satu buah dan air hangat secukupnya. Usapkan pada tubuh anak menggunakan handuk kecil.
Penawar bisa kalajengking atau lipan
Segenggam daun inggu direbus dengan satu gelas air hingga tersisa setengahnya. Airnya diminum dan ampasnya ditempelkan pada bagian yang digigit.
Demam kuning
Daun inggu segenggam, temulawak segar sebesar telur ayam, dan tiga pohon kecil meniran direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa setengahnya. Minum, selagi hangat.
Ketombe dan kurap
Daun inggu segar 3-5 helai dan rimpang kunyit satu ruas jari tangan dipipis hingga berbentuk pasta dengan tambahan sedikit air.
* Untuk ketombe, rambut dibasahi, kemudian lumuri dengan ramuan inggu. Garuk dengan bantuan ujung tangan atau sisir. Jika sudah terkelupas, keramas dengan menggunakan sampo biasa. Ulangi selama empat hari.
* Untuk kurap, ramuan dibalurkan pada bagian yang terkena kurap setiap tiga jam.
Gangguan lever
* Daun inggu 25 gram direbus bersama brotowali 15 gram dan kunyit 10 gram dengan tambahan air secukupnya. Rebus hingga air tersisa separuhnya. Diminum secara rutin tiga kali sehari.
* Sepertiga genggam daun inggu direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa 1,5 gelas. Tambahkan gula batu. Minum dua kali sehari, masing-masing setengah gelas.
Sumber: Senior
Tidak ada komentar:
Posting Komentar