Rambutan Menormalkan Gula Darah
Jangan anggap remeh kulit apalagi biji rambutan. Di situ tersimpan khasiat obat yang tak ternilai harganya.
Menurut kajian pakar tanaman obat, daging buah rambutan memuat kandungan gizi cukup lengkap. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, sampai vitamin C.
Sebagai gambaran, dalam setiap 100 gram (sekitar 3 buah) rambutan terkandung 69 kalori, sekitar 18,1 gram karbohidrat, serta 58 mg vitamin C. Kadar vitamin C buah rambutan lebih tinggi dari jeruk manis. Sebab, dalam 100 mg jeruk manis hanya terdapat 49 mg vitamin C. Kadar serat rambutan juga cukup tinggi, sekitar 2 gram per 100 gram berat buah. Karakter buah seperti rambutan ini cocok dikonsumsi orang-orang yang tengah berdiet menurunkan atau menjaga berat badan.
Bagaimana dengan biji?
Bagian
berbentuk bulat lonjong yang tersimpan di dalam buah rambutan ini
mengandung lemak dan polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia
yang dalam biji rambutan menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan
kadar gula darah). Inilah dasarnya mengapa terapi biji rambutan kini
banyak dilakukan untuk pengobatan alternatif guna menormalkan kadar gula
darah penderita kencing manis (diabetes mellitus) yang cenderung
tinggi.
Tak Cuma Buah
Selama
ini bila bicara soal rambutan, hampir selalu terfokus pada masalah
bagaimana mendapatkan buah yang manis, berdaging tebal dan mengelotok.
Alhasil, muncullah predikat rambutan binjai, rapeah, dan lebak bulus
yang rasa buahnya manis dan segar. Namun orang sering lupa, manfaat
rambutan tak cuma dipetik dalam bentuk buah. Seluruh bagian tanaman ini,
dari akar sampai ke pucuk pohon, berpotensi sebagai obat dalam.
Ambil contoh akar rambutan. Bagian tanaman yang paling bawah ini berkhasiat mengobati demam. Kulit kayu, bagian yang lebih tinggi dari akar, juga dapat diracik menjadi obat.
Khasiatnya
antara lain mengobati sariawan. Daun rambutan yang berbentuk bulat
lonjong mengandung zat tanin dan saponin. Berdasarkan pengalaman nenek
moyang yang diperkuat dengan hasil riset, daun rambutan ini dapat
diandalkan mengobati diare.
Untuk kecantikan, daun rambutan berkhasiat pula menghitamkan rambut beruban. Yang tidak diduga-duga, kulit buah rambutan yang sering kita buang begitu saja, ternyata mengandung zat-zat gizi penting dan berkhasiat antara lain mengobati penyakit disentri dan demam.
Nah, bila di perkarangan terdapat pohon rambutan yang buahnya tidak seenak rambutan binjai, Anda tak perlu kesal apalagi buru-buru menebangnya. Toh, membiarkan pohon rambutan tumbuh subur, sama artinya dengan melengkapi fasilitas rumah dengan sebuah pabrik obat alami.
Ramuan Obat rambutanKencing manis
Ambil
5 buah rambutan yang sudah masak, pisahkan bijinya. Potong biji menjadi
bagian-bagian kecil, lalu gongseng sampai berwarna kuning kehitaman.
Giling halus sampai menjadi bubuk. Masukkan seluruh bubuk ke dalam
cangkir, seduh dengan air panas. Setelah dingin, minum bagian air yang
bening sekaligus. Buang ampas atau endapannya. Lakukan sebelum makan
sebanyak 1-3 kali sehari, tergantung pada seberapa tinggi kadar gula
saat melakukan terapi ini.
Mengatasi uban
Ambil
daun rambutan secukupnya, tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air
sambil diaduk rata hingga ramuan terlihat seperti bubur. Peras air
ramuan dengan menggunakan sepotong kain, kemudian saring. Gunakan air
yang telah disaring untuk membasahi kepala. Lakukan setiap hari sampai
rambut terlihat lebih hitam.
Sariawan
Ambil
kulit kayu rambutan seukuran tiga ruas jari. Cuci sampai bersih, lalu
rebus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Selagi
hangat, gunakan ramuan ini untuk berkumur-kumur.
Demam
Sediakan
15 gram kulit rambutan yang telah dikeringkan. Rebus dengan 3 gelas
air. Biarkan mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring, lalu bagi
menjadi 3 bagian. Minum 3 kali sehari, masing-masing satu bagian.
Sumber: human health
Tidak ada komentar:
Posting Komentar