Setahun lalu, Tuti Husna (61), warga Pasar Rebo, Jakarta Timur,
ketahuan menderita asam urat. Awalnya ia merasa selurh persendiannya
sakit dan kaku. Saking parahnya, ia merasa seperti robot, karena hanya
bisa mengedipkan mata.
Dokter bilang, Tuti mengalami gangguan asam urat. Itu berkaitan dengan kebiasaan Tuti mengonsumsi emping melinjo dan jeroan, makanan favoritnya, dalam jumlah berlebihan.
Dokter bilang, Tuti mengalami gangguan asam urat. Itu berkaitan dengan kebiasaan Tuti mengonsumsi emping melinjo dan jeroan, makanan favoritnya, dalam jumlah berlebihan.
Hati perempuan pengajar sekaligus pemilik sebuah Taman Pendidikan Alquran (TPA) itu sedih saat dokter melarangnya mengonsumsi makanan penyebab asam urat. Kesedihannya makin bertambah mengetahui bahwa asam urat bisa menimbulkan kelumpuhan dan kecacatan.
Meski sudah minum obat, Tuti tetap sering merasa badannya kaki. Lewat informasi teman, Tuti kemudian mencoba pengobatan herbal. Dari sebuah klinik di daerah Pondok Cabe, ia mendapat resep herbal berupa campuran sambiloto, brotowali, gandarusa, dan pegagan yang harus diminum 3 kali sehari sebelum makan.
Karena keinginan sembuh yang besar, ia menaati semua pantangan dan rajin mengonsumsi ramuan tersebut selama sebulan. Hasilnya, badannya tak lagi kaku-kaku. Frekuensi kekambuhannya pun semakin jarang.
The King of Diseases
Asam
urat adalah istilah untuk menyebut salah satu jenis penyakit rematik
artikuler. Menurut Dr. Prapti Utami, dokter yang berpraktik di Klinik
Karyasari, Pondok Cabe, Jakarta Selatan, asam urat mempunyai banyak
sebutan, yang paling terkenal adalah raja segala penyakit (the king of
diseases) atau penyakit para raja (the diseaseof kings). Banyak
bangsawan dan peshor terkenal yang mengidap gangguan ini, misalnya
Leonardo da Vinci, Benjamin Franklin, dan Ratu Anne.
Sejak diketahui pada abad V SM, hingga kini belum ditemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan gangguan asam urat. Jumlah penderitanya dari tahun ke tahun pun terus meningkat. Data dari RSCM Jakarta menunjukkan kenaikan jumlah penderitanya, dari 9 persen di tahun 1993 hingga 1994, menjadi sekitar 19 orang dari 1994 sampai 1995. Dari data, penderita gangguan ini umumnya laki-laki.
Penyakit asam urat disebabkan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Normalnya kadar asam urat dalah darah pada pria 7 mg/100 ml darah dan wanitaa 6,3 mg/100 ml darah. Asam urat sebagai hasil samping dari pemecahan sel terdapat dalam darah karena tubuh secara berkesinambungan memecah dan membentuk sel yang baru.
Kadar asam urat meningkat atau abnormal ketika ginjal tidak sanggup mengeluarkannya melalui air kemih. Gejala asam urat yang berat dapat menyebabkan perubahan bentuk di bagian tubuh tertentu, seperti daun telinga, bagian samping mangkuk sendi lutut, dan bagian punggung lengan atau tendon belakang pergelangan kaki.
Penyakit asam urat ditakuti karena bisa mengakibatkan cacat tulang. "Biasanya berupa tonjolan atau benjolan di daerah telinga, siku dan punggung kaki, di samping rasa nyeri yang dapat mengganggu aktivitas," tutur Dr Prapti. Tonjolan itu kadang-kadang membuat penampilan seseorang menjadi kurang sempurna.
Komplikasi bisa pula terjadi, terutama pada ginjal, seperti nefropati asam urat dan nefropati urat. Komplikasi lain yang menyertai gangguan ini adalah kolesterol tinggi, gangguan jantung, tenggorokan, dan penglihatan, hipertensi, diabetes melitus, stroke, osteoporosis.
Dr. Prapti menjelaskan, tidak semua orang dengan penningkatan asam urat akan menderita penyakit ini. Meski demikian, ada beberapa kondisi seseorang yang dapat memicu terjadinya penyakit asam urat. Sebut saja seseorang dengan obesitas, peminum alkohol, mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit asam urat, kurang minum air putih, memiliki gangguan ginjal dan hipertensi, kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung purin tinggi, menggunakan obat dalam jangka waktu lama, dan penderita diabetes melitus.
Penderita asam urat cukup sering memanfaatkan pengobatan tradisional. Menurut Ning Hermanto, herbalis dan praktisi pengobatan di Jakarta, obat tradisional untuk asam urat adalah sidaguri atau Sida rhombifolia L.
Obat tradisional dari sidaguri ini memang bisa digunakan secara sendiri, satu jenis atau dicampur bahan lainnya, paling baik mahkota dewa. Khasiat sidaguri ini didapatkan dari kandungan kimiawi di dalamnya, yaitu alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino, minyak terbang, dan zat philegmatic.
Batang sidaguri mengandung tanin dan kalsium oksalat. Pada akarnya pun terdapat kaloid, steroid, dan efedrine. Yang digunakan adalah seluruh bagian tumbuhan dengan kondisi segar atau dikeringkan.
7 Resep PraktisRamuan tradisional untuk mengobati asam urat banyak jenisnya. Ramuan tersebut secara empiris terbukti menyembuhkan gangguan asam urat.
Berikut contoh ramuan untuk mengatasi asam urat yang ditawarkan Dr. Prapti berdasarkan penyakit yang menyertainya.
1. Tanpa penyakit penyerta
Bahan
: 10 gram sambiloto kering, 10 gram rimpang temulawak kering, 5-10 gram
komfrey, 1 gram buah lada. Cara pemakaian: semua bahan dicuci, lalu
direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Minum 3 kali 1 gelas
setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
2. Tanpa penyakit penyerta
Bahan:
30-50 gram akar sidaguri.Cara pemakaian: akar sidaguri dipotong-potong,
lalu dicuci bersih. Setelah itu direbus dalam 2 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Akar dan air rebusan disimpan dalam gelas tertutup
selama satu malam, minum pada pagi harinya. Akar direbus kembali, airnya
diminum pada sore hari.
3. Dengan keluhan kolesterol tinggi
Bahan:
30-50 gram akar sidaguri, 5-7 iris buah mahkota dewa, 9 lembar daun
sambung nyawa.Cara pemakaian: akar sidaguri direbus dalam 2 gelas air
hingga tersisa 1 gelas. Akar dan air rebusannya disimpan dalam gelas
tertutup selama satu malam, lalu diminum pagi harinya. Akar direbus
kembali, airnya diminum pada sore hari. Irisan mahkota dewa diseduh
dalam 200 cc air panas. Seduhannya diminum seperti halnya teh, 1 kali
sehari pada malam hari. Daun sambung nyawa dicuci bersih lalu direndam
dengan air panas selama 1-2 menit. Daunnya dimakan sebagai lalap 3 kali 3
lembar setiap hari.
4. Dengan gangguan hepatitis
Bahan:
30-50 gram akar sidaguri kering, 1 ons rimpang temulawak segar, 20 gram
daun tapak liman kering, 20 gram daun sendok kering, 10 gram daun
pegagan kering.Cara pemakaian: akar sidaguri direbus dalam 2 gelas air
hingga tersisa 1 gelas. Akar dan airnya disimpan dalam gelas tertutup
selama satu malam, lalu diminum pada pagi hari. Akar direbus kembali,
airnya diminum pada sore harinya. Temulawak, tapak liman, daun sendok
dan pegagan direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Minum 3
kali 1 gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
5. Dengan gangguan obesitas
Bahan:
30-50 gram akar sidaguri, 10 gram daun jati belanda, 5 gram kemuning
kering, 2,5 gram kunci pepet kering.Cara pemakaian: akar sidaguri
direbus dengan 2 gelas air, didihkan dan biarkan hingga tersisa 1 gelas,
disimpan dalam gelas terutup selama satu malam, lalu diminum pada pagi
hari. Akar direbus kembali, airnya diminum pada sore harinya.Jati
belanda, kemuning, dan kunci pepet direbus dalam 5 gelas air hingga
tersisa 3 gelas. Air diminum 3 kali 1 gelas setiap hari, 1 jam sebelum
makan.
7. Dengan gangguan psoriasis
Bahan:
30-50 gram akar sidaguri, 21 lembar daun mamba, 19 gram pegagan
kering.Cara pemakaian: akar sidaguri direbus dengan 2 gelas air,
didihkan dan biarkan hingga tersisa 1 gelas, lalu disimpan dalam gelas
tertutup selama satu malam. Minum pada pagi haari. Akar direbus kembali,
airnya diminum sore harinya. Daun mimba dan pegagan direbus dalam 5
gelas air hingga tersisa 3 gelas, arinya diminum 3 kali 1 gelas setiap
hari. Atau rebus daun mimba dalam 1 liter air, air rebusannya digunakan
untuk membilas tubuh ketika mandi.
Secara khusus Dr. Prapti Utami mengingatkan pada penderita asam urat dengan gangguan tuberkulosis kelenjar dan paru untuk tetap minum obat antituberkolosis (OAT), kecuali bagi mereka yang tak bisa meminum OAT karena ada gangguan lever atau ginjal.
Sumber: Majalah Nirmala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar